"Selama memiliki keteguhan hati, besi batangan pun bisa digosok menjadi jarum."
Pelajaran ini saya peroleh pada saat saya belajar di bangku sekolah dasar, dan mengandung filosofi yang luar biasa! Alkisah, pada zaman dulu di daratan Tiongkok, diceritakan oleh seorang sastrawan besar bernama Li Bai, yang berkisah tentang pengalaman dirinya di masa kecil. Pengalaman itu mampu merubah mindset atau pola pikirnya. Inilah kisahnya...
Seorang bocah kecil tinggal di sebuah desa dengan kenakalan dan kebandelannya. Anak ini sering tidak mengikuti pelajaran membaca dan menulis yang seharusnya dia ikuti. Dia lebih menyukai bermain-main, berkelana menyusuri jalanan desa dan tepian sungai.
Suatu hari di tepian sungai, dia melihat seorang nenek sedang melakukan kegiatan yang berulang-ulang dilakukan. Sampai beberapa hari dia melintas di sana, si nenek tetap melakukan kegiatan yang sama. Hal itu menimbulkan keingintahuan si anak. Maka terjadilah dialog sebagai berikut:
"Nek beberapa hari ini saya melihat nenek melakukan hal yang sama terus menerus! Sebenarnya nenek sedang melakukan apa sih?"
Sambil tersenyum, nenek pun menjawab, "Nenek sedang menggosok besi batangan ini, Nak."
"Untuk apa nenek menggosok besi batangan itu?" jawab si bocah.
"Nenek menggosok besi batangan ini untuk dijadikan sebatang jarum!"
"Wah! Mana mungkin Nek, besi batangan sebesar ini bisa digosok menjadi jarum?"
Nenek menatap ke arah muka si bocah dan menjawab dengan tegas, "Selama kita memiliki kemauan dan kesabaran, selama kita memiliki keteguhan, keyakinan, dan keuletan, besi batangan ini bila digosok terus menerus suatu hari nanti pasti akan menjadi jarum!"
Si anak terhenyak mendengar jawaban nenek. Peristiwa ini terekam begitu dalam di benak si anak, mengubah sikap mentalnya dan menjadi seorang pelajar yang rajin belajar, disiplin, ulet. Dan setelah dewasa si anak menjadi sastrawan yang terkenal dan kata-kata mutiara ini menjadi sangat populer sampai hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar